Musisi yang Duduk di Atas Bangk(r)u(t)!
laki-laki itu menyampirkan baju ke bahunya
seusai melayakkan nasib yang terus memburu
dari satu jalan ke jalan lain
panggung ke panggung
dari kamera satu ke kamera yang lain
kamu itu diburu atau memburu?
aku takut kamu diburu
kultum dan cengkrama ala warung kopi
barang sepuluh sampai dua puluh menit saja
cukup bagi mereka mengiris hatimu dengan pertanyaan
tentang apa yang sebenarnya kamu lakukan
kamu berusaha memuaskan hasrat mereka
dengan lirik-lirik satire tentang dosa dan tentang kota
dirangkai dalam bunga nada
sisa masturbasi pikiranmu semalam
itupun tak jarang jadi cela
aku takut kita pura-pura mengerti saja
mengerti atau tidak urusan belakangan
yang penting tepuk tangan
musisi itu bukan pedagang
yang menjajakan barang
aku ini bukan pembeli
aku hanya sedang mendengarkan temanku bercerita
tentang nasib yang sepenanggungan
sebagai manusia