Cermin


aku pergi kehadapan cermin
kutemukan diriku tak berbayang
tak ada bias diriku disana
aku semu
bukannya kita memang ilusi
dan akalku digenggam delusi
keesokannya aku pergi kehadapannya lagi
dia tertawa sinis
kau cari apa
katanya
aku diam
karena tetap tak kutemukan diriku
aku pulang lagi dengan tangan hampa
aku coba lagi keesokannya
kudapati sosok monster seram berwarna merah
wajahnya penuh darah dan tubuhnya berwarna hitam pekat
tak juga puas aku datang lagi untuk kesekian kali
hari ini kudapati sebatang kayu
yang hanya diam
berwajah haru dan bertubuh rapuh
memelas meminta kasih
kemudian aku menangis
aku dipercandainya
keesokannya aku datang lagi dengan penuh harap
tapi coba tebak apa yang kutemukan
kutemukan cermin
ya, cermin di dalam cermin
apa kau sedang mempermainkan aku
bangsat!!!
kumaki tepat di mukanya
lalu kemudian muncul sosok seorang manusia
dan itu adalah aku
siapa mempermainkan siapa
katanya