Oktober 1661
Oktober 1661
teduhkanlah jiwaku sayang
teduhkan dalam sayapmu
biarkan kusantap manis tetes darahmu dan kucengkram hangat dagingmu
Oktober 1661
kita bergumul dalam pesan bunga kuning musim gugur
dibawah pohon gramakara tepat dipinggir sungai vardana
yang tertimpa ribuan cahayamu sayang
cinta ini
berusaha menyelami laut
berusaha memahami langit
cintaku padamu
berat
tapi aku tahu itu tidak membunuh
Oktober 1661
tenangkanlah hatiku kekasih
saat seharusnya kutemui jalanku
pada air baptisanmu
dalam taman dan halaman hati yang tandus
gegar otakku menyadari
dan wajahku ditindihi kemaluanku
Oktober 1661
kita tersapu alur emosi
kutahu hanya kaulah sayang
yang memahami penderitaanku
dan memberiku segenggam anggur yang dipenuhi mantera golgota
Oktober 1661
kita menikah batiniah
melakukan dialog panjang
dengan hati dan tatapan mata
sepanjang hari yang terus dipatahkan waktu
kamu bilang tak akan pergi
Oktober 1661
hari itu panas
membakar wajah kita
sampai lumat kemerahan
sampai gosong kehitaman
tapi kamu tetap disini
dan tak pernah kemana mana
Oktober 1661
aku pergi sebentar
kamu bilang tetap menunggu aku kembali
kemanakah aku harus pulang sayang?
Oktober 1661
aku rindu pelukanmu
yang membuat kakiku lemas
yang membuat aku merinding seluruh badan
aku rindu
rindu sangat menggebu
pada pancaran hangat matamu sayangku
aku rindu
membelai helai rambut panjangmu
cinta ini
terus berbunga dihati
Oktober 1661
aku bukan cerminanmu
aku bukan kamu
tapi disini
dikonsep otak minimalis manusia
jauh lebih dalam
cuma kamu sayang
cuma kamu
satu satunya
yang mampu memahami dan mencintai aku apa adanya
saat aku kembali
semoga aku belum terlambat