Buanglah Harapan pada Tempat yang (Benar)!

Kita selalu ingat,
seribu origami,
yang tahun lalu,
kita rangkai bersama setiap harapan kita,
dan kita gantung pada badan- badan pohon musim kering.

Ya, yang kita andalkan hanyalah harapan.

Kita santai menghadapi masa depan,
hidup sederhana setelah habis mengeja kata.

Kita hidup bersama alam,
pagi datang yang kita dengar hanya detak jantung pohon pinus.
Kita diam dan menutup mata,
serta menarik nafas panjang.

Merokok dari tembakau dan kulit jagung kering,
sambil duduk diatas batu teras rumah,
serta secangkir teh hangat dan pisang goreng di sore hari.

Dirumah mungil,
yang kita tata bersama,
kita ceritakan kisah cinta pada anak- anak kita,
sambil memangku dan sesekali mengelus anjing- anjing kita.

Kita biarkan mata tetap terjaga dikala malam,
hanya untuk menikmati bulan sambil sesekali bercumbu mesra.

Bagian terbaik dimalam itu adalah,
saat kamu berkata,
"Bersamamu, aku tahu aku bahagia!"



Kepada harapan, Benar!
Kota Imaji, 14 Juni 2012
Paus