Mrgavyadha

Mrgavyadha, apa kamu tahu?
Seumur hidup, saya adalah orang yang tidak sabar.
Tapi akan saya kerahkan seluruh tenaga,
untuk mengumpulkan kesabaran yang tersisa,
untuk menunggu kamu.

Mrgavyadha, apa kamu mengerti?
Saya hanya terlalu sensitif,
untuk mengetahui segala perubahan yang terjadi pada diri kamu,
dan sikap pura pura wajar itu.

Siapakah sesungguhnya yang dapat membaca hati, Mrgavyadha?
Kita cukup diam amati,
dan maknai semua dalam hati.

Apa itu saya? Apakah kamu?
Tentang kacamata Joplin dan Lennon,
tentang secangkir teh hangat,
tentang coklat,
bahkan rambut itu.

Apakah saya yang sengaja mencari kemiripan?
Saya perjuangkan kamu hanya karena sejalan.


    Cukup berdiri tegak dilangit saja,
    biarkan saya pandangi kamu setiap malam.

    Cukup berjalan saja,
    biarkan saya mengamati punggung kamu menjauh dari saya.

    Cukup duduk, dan merokok saja,
    biarkan saya santai memandangi asap asap yang keluar dari hidung kamu.   

Apakah saya yang sengaja terus mengingat?
Saya simak, dan tahu harus bagaimana,
karena sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengirimkan kamu untuk saya.




Kepada Mrgavyadha, Tetaplah disitu dan jangan kemana- mana.
Kota Imaji, Awal tahun 2012
Paus